My Life Journey :

Sebenernya Kemampuan Tiap Orang Itu Sama.. #Part1



Mumpung ada jeda menuju perang lawan fisika, kali ini ane mau ngebahas masalah pengaruh belajar efektif pada kemampuan seseorang. Ane yakin kalo sebenernya tiap orang itu punya kemampuan berpikir/otak yang sama, Allah Maha Adil kok.. cuman ya itu, semuanya tergantung usaha dan ikhtiar masing-masing. Bicara soal fisik, memang secara fisik orang terlihat beda/sangat berbeda.  Ada yang ganteng ada yang kurang ganteng, ada yang manis ada yang kurang manis. Cuman... nyatanya.. fisik itu hanya sebatas opini tiap orang. Mungkin sebagian orang berkata dia cantik.. dia ganteng.. dia kurang ganteng.. dia kurang cantik,  tapi sebagian lagi beropini lain. Yup, semua orang itu sebenernya terlahir sama secara fisik (cantik dan ganteng semua), namun hanya mereka (pria/wanita) yang tepat yang dapat melihatnya, cies wekeke
 

Back to topic.

Menurut ane, aslinya kemampuan otak/berpikir manusia itu hanya dipengaruhi oleh 3 faktor :
  1.        Usaha
  2.        Ikhtiar
  3.        Percaya dengan kemampuan yang dimiliki.

Dengan sedikit dukungan dari faktor genetik, dan bawaan lahir.

Yang pertama usaha, usaha dalam hal ini bukan berarti seseorang harus berusaha (belajar) tiap waktu. Fisik manusia kan gabisa dibohongi ya to, kodrat manusia bukan robot (ga bisa dicharge waktu lemes, ga bisa diservice waktu sakit, apalagi NON GARANSI). Tapi bagaimana mereka mampu memanfaatkan waktu luang yang ada secara 'efektif' dan 'effisien'. Efektif disini maksudnya adalah orang tersebut tidak dalam kondisi memikirkan hal lain/berada pada suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu berkonsentrasi dengan apa yang sedang ia hadapi. Sedangkan effisien disini maksudnya adalah waktu 'efektif' yang dia manfaatkan benar-benar termanfaatkan secara maksimal.

Misal ente diberi uang 1T dan HANYA bisa dimanfaatkan dalam waktu 1 menit sedangkan posisi ente ada di antara mall dan panti asuhan (dengan catatan uang sisa harus dikembalikan). Lumrahnya pasti ente akan langsung capcus ke mall buat belanja kan? Tapi inget, sampai di mall kalian akan kehilangan waktu hanya untuk mengikuti nafsu kesana-kesini (mau buat beli apa ya? Beli apa ya? Beli apa ya?) yang berujung waktu yang tersedia habis, itu asumsi terburuknya. Asumsi yang rada lumayan baik, misal ente-ente sempet beli sesuatu (misal habis 1jt), batin ente akan kerasa tertekan meskipun secara fisik ngga. Wajarnya, di umur ente yang tersisa, ente akan ditekan oleh bayang-bayang uang 999.999.999.999 juta rupiah yang angus karena ngga bisa dimanfaatin dulu wk.
Beda kalo 60 detik tadi dimanfaatin buat mendonasikan uang yang diterima ke panti asuhan. Bayangin uang segitu bisa buat anak yatim piatu sampe ribuan turunan, ngga cuma sampe turunan ke-7 doang. Secara fisik/lahiriyah mungkin ente akan sedikit menyesal, tapi secara batiniyah ente akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa (amal jariyah bos). Ente akan idup tenang karna uang tadi bisa dimanfaatkan sepenuhnya, apalagi buat harkat hidup orang banyak. Cuman orang begini nih yang jarang ditemui wekeke 


  Back to topic again.

Dengan memanfaatkan setiap kondisi yang ada dengan efektif, hasil yang didapat akan menciptakan kurva positif (dari kiri bawah ke kanan atas) kalo digambarkan dengan grafik.
Bicara soal kemampuan otak yang merupakan ide pokok artikel ini, ane punya tetangga-tetangga yang bisa dikatakan super dewo. Entah gimana cara mereka memanfaatkan waktu luang yang ada dengan maksimal. Gimana ngga penasaran, ada yang bisa dapet emas nasional (entah udah dapet berapa),  ada yang dapet perak internasional, IP 4, IP 3,94  dsb.
Setelah ditelusuri, ternyata mereka-mereka itu bener-bener memanfaatkan waktu yang ada secara efektif dan semaksimal mungkin.

Contohnya, 

Tabel Penggunaan Waktu Para Pelajar



Ane tekankan lagi, waktu belajar yang ada di tabel diatas merupakan waktu efektif.
Efektif disini maksudnya adalah orang tersebut tidak dalam kondisi memikirkan hal lain/berada pada suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu berkonsentrasi dengan apa yang sedang ia hadapi.

Ini dia grafiknya. (maaf ancur) 

Grafik Lamanya Waktu Belajar

Jadi semakin besar sudut yang dibentuk kurva dengan garis horizontal, semakin jauh jarak yang mereka tempuh.

Contoh sederhananya.
Misalnya kita anggap 1 jam belajar = 1 km
Jadi dalam 1 tahun si G akan menempuh jarak :   
365,25 x 7,5 x 100 = 2,74125 x 10^6 meter
sedangkan si A 
365,15 x 4,5 x 100 = 1,643625 x 10^6 meter 
Selisih jarak diantara keduanya 
2,74125 x 10^6 meter - 1,643625 x 10^6 meter  
= 109,7625 km ! 
Jadi, setiap tahun si A akan tertinggal sejauh 109,7625 km ! Padahal 1jam diwakilkan dengan 1 km, jadi si A perlu belajar +- 110 jam lagi untuk mengejar ketertinggalan. Atau dalam kata lain, dengan intensitas belajar/hari yang sama seperti biasanya. Si A tertinggal 24,4 hari !

Kalo digambarkan pake peta dengan starting point yang sama (kebumen) ke arah timur. Si A lagi manasin mesin, si G udah ampir sampe klaten..




Selain itu, si A akan idup dibawah bayang bayang masa lalu si G ( dalam saat yang sama ketinggalan 24 hari bos). Bayangin aja saat si G lagi nonton final piala dunia, si A baru nonton penyisihan grup matchday #2. 


tau orang yang ada di foto diatas ga? siapa hayo? hahaha

Kalo ngga salah hukum ketiganya berbunyi F aksi = -F reaksi , dalam hal ini usaha (belajar) yang ente-ente lakukan akan sebanding dengan hasil yang diperoleh. Artinya gini, ketika ente memberikan gaya berupa belajar dalam ruang dan waktu (cies..), ruang dan waktu akan memberikan gaya balik berupa hasil dari jerih payah ente wekeke   





































LANGSUNG...






To be continued setelah uts misal sempet.... 


6 komentar

Egy
10 Maret 2013 pukul 10.35 Balas

detail sekali bung..

jadi inget perkataan said (re:tokoh ngegeri 5 menara), kita harus berusaha diatas usaha orang lain walapun hanya sedikit

analogi : jarak waktu antara perenang juara 1 dan juara 2 hanya berkisar 0,001 s. namun 0,001 s itu bisa mengubah hasil dan mengubah duit (lho) :q

18 Maret 2013 pukul 17.11 Balas

iseng wkwk

iya, 0,0 sekian sekian detik sangat mempengaruhi jumlah angka 0 dalam $ wkwk.. usain bolt contohnya :q

R10
6 April 2013 pukul 18.44 Balas

saat kita lahir, (normalnya) kemampuan kita sama dengan yang lain

seiring pertambahan usia, banyak faktor yang menyebabkan kemampuan masing2 orang jadi berbeda

12 April 2013 pukul 13.55 Balas

dan kembali ke pribadi masing2 untuk menyikapinya, karna terkadang kelebihan yg kita miliki ga dianggep suatu kelebihan oleh diri kita sendiri,,

:d

30 April 2013 pukul 20.14 Balas

Semua orang itu sama, yang membedakan adalah TAKDIRRRRNYYAAAA!!!!!
Ada yang ditakdirkan jadi orang sukses, hebat, kaya, bahagia, miskin, pintar, gagal, tak berguna, dll.

16 Desember 2013 pukul 17.34 Balas

"karna terkadang kelebihan yg kita miliki ga dianggep suatu kelebihan oleh diri kita sendiri,," Contohnya apa bung? :f
klo agan sendri ? apa ?

Posting Komentar


Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.

Info :
Untuk menampilkan komentar yang berisi gambar / video, langsung saja paste-kan link tersebut kedalam kolom komentar.

Contoh : http://www.vedainformatics.com/veranda/wp-content/uploads/2009/02/9.jpg