Secara diatas kertas dan kasat mata sudah sangat jelas perbedaannya. Antara saya dan Beliau Bapak Yohannes Surya masih terdapat gap yang sangat besar. Baik dari segi kematangan ilmu maupun pengalaman hidup. Karena semua itu tercapai dalam jangka waktu yang tidak singkat dan proses yang amat panjang. Secara persentase, kemungkinan besar saya masih < 0,01% perjalanan beliau, bahkan masih terlalu dini untuk mengklaim persentase tersebut.
Namun demikian, semangat yang saya miliki tidak kalah besar dibanding semangat yang beliau miliki. Semangat untuk mengharumkan nama orang tua, keluarga, kerabat dekat, bahkan untuk Negara tercinta, aamiin. Dalam dunia sosial, setidaknya ada kesamaan dalam hal keinginan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang-orang disekitar. Pastinya butuh waktu panjang untuk mendapatkan itu semua, dan hanya prinsip kuat yang dapat mengantarkan saya menuju ke sana.
“Ketika seseorang yang kau sayangi menjadi bagian memorimu, itu adalah harta yang paling berharga” – Yohannes Surya.
2 komentar
sama bung, aku sendiri juga ingin menjadi seseorang yg bermanfaat. tak di lupakan begitu saja ketika aku tiada, itulah sebabnya aku menjadi blogger!
hahaha
ya semoga apapun nantinya, semoga kita bisa ngasih sesuatu yang berkesan untuk orang2 disekitar kita. Yang bisa selalu diingat/dikenang meski kita sudah tiada hehe aamiin3x
Posting Komentar
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.
Info :
Untuk menampilkan komentar yang berisi gambar / video, langsung saja paste-kan link tersebut kedalam kolom komentar.
Contoh : http://www.vedainformatics.com/veranda/wp-content/uploads/2009/02/9.jpg